Kamis, 23 Juni 2016

KLASIFIKASI GANGGUAN ABNORMALITAS



KLASIFIKASI GANGGUAN ABNORMALITAS

Beberapa perilaku dapat diklasifikasikan sebagai perilaku abnormal. Berdasarkan sifatnya perilaku abnormal dapat digolongkan menjadi beberapa antara lain:
    1.    Yang bersifat akut atau sementara, yang disebabkan oleh perisiwa yang penuh dengan stress.
    2.    Yang bersifat kronis dan selama-lamanya.
    3.    Yang disebabkan oleh penyakit atau kerusakan pada system saraf.
    4.    Yang merupakan akibat dari lingkungan sosial yang tidak menguntungkan dan pengalaman belajar yang keliru.

Menurut Atkinson dkk individual differences menjadikan keunikan dari individu, sehingga tidak ada dua orang yang mengalami kehidupannya secara sama persis. Namun, ada beberapa kesamaan yang dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori keuntungan dan kelemahan dari penggolongan terhadap perilaku abnormal.
   Keuntungan jika kita menemukan berbagai macam perilaku abnormal yang memiliki sebab yang berbeda-beda, kita dapat memilahkan dengan kelompok individu menurut kesamaan perilaku dan kemudian mencari kesamaan lainnya.
   Kelemahan diabaikan konsep individual differences, shingga ciri-ciri khusus pada pasien dapat dibedakan pula.
Teknik Klasifikasi. Klasifikasi gangguan jiwa dikenal dengan istilah diagnosis yang digunakan para ahli jiwa di Amerika Serikat adalah Dignostic and Statistical Manual of Mental Disorder, Fourth-Edition atau DSM-IV.
Menurut American Psychiatric Association, diagnosis menurut DSM-IV disebut sebagai Multitaxial Assessment, diklasifikasikan menjadi 4 taksis, yaitu:








Axis
Classification
Number of Classification
Axis I
Clinical Disorders Other Condiion That May Be a Focus of Clinical Attention
16
Axis II
Personality Disorder Mental Retardation

12
Axis III
General Medical Condition

16
Axis IV
Psychological and Environmental Problems

9
Axis V
Global Assesment of Functioning (GAS)
Scales:
1-100

Di Indonesia yang digunakan adalah PPDGJ (Pedoman Penggolongan dan Diagnosa Gangguan Jiwa). Diagnose berdasarkan PPDGJlima aksis . kelima aksis tersebut adalah:
   Aksis I & II      : seluruhnya dapat dilihat di dalam klasifikasi PPDGJ
   Aksis II           : gangguan ciri kepribadian tertentu
   Aksis III          : gangguan fisik
   Aksis IV          : taraf stres psikososial
   Aksis V           : taraf tertinggi dari fungsi penyesuaian dalam satu tahun terakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar