Selasa, 08 November 2016

Interpersonal 2



      A.    Psikologi Ketertarikan Interpersonal dalam Internet. 
Dengan perkembangan internet, maka membuat para pengguna internet semakin banyak. Ditambah dengan fitur-fitur yang berada di internet seperti jejaring sosial, informasi yang luas ( e-book ), gambling, dan lain-lain yang saat ini dipenuhi oleh pengguna internet dari berbagai kalangan.
Internet juga memiliki sisi positif dan sisi negatifnya. Sisi positifnya itu seperti mencari informasi dengan menggunakan internet dan juga dapat mendapat pelajaran dari internet 

Pengaruh internet dalam kehidupan Perkembangan zaman semakin canggih menghasilkan produk yang canggih juga, dengan kecanggihan tersebut memudahkan manusia untuk berinterakasi atau bersosialaisasi dengan yang jaraknya jauh. Kecanggihan teknologi yang semakin cepat menutut manusia untuk hidup serba mudah dan cepat, termasuk di Indonesia. Keuntungan yang di dapat dari teknologi tersebut sangat besar dan mempengaruhi semua aspek kehidupan. Ekonomi , sosial, budayua, pendidikan semuanya terpengaruh oleh adanya kemajuan teknologi jadi apabila kita tidak dapat mengikuti perkembangan zaman maka orang tersebut akan ketinggalan zaman.

     B.   Hambatan Psikologi dalam Interpersonal online-relation. 
Kekurangan  dan Hambatan 
   ü Antara kedua orang tersebut kurang bahkan tidak merasakan kedekatan emosional karena tidak melihat wujud fisik dari lawan bicaranya 
ü Tidak dapat melihat komunikasi non verbal yang diberikan komunikator kepada komunikannya padahal komunikasi non verbal itu penting dalam melakukan komunikasi agar terbentuk mutual understanding antara keduanya. 
   ü Banyak kebohongan yang terdapat dalam penggunaan media terlebih media virtual karena tidak dapat melihat gerak-gerik maupun gesture yang diungkapkan dalam non verbal dari lawan bicaranya dan pesan yang disampaikan tidak dapat sepenuhnya dipertanggungjawabkan karena tidak ada bukti yang otentik. 
   ü Etika dan Norma yang minim yaitu sering adanya komentar yang kurang baik dan saling terjadi  pertentangan dan perdebatan  yang biasanya tentang SARA  itu sering terjadi dalam beberapa situs. 
    ü Kurang terjamin nya komitmen yaitu sring terjadi ingkar janji  di dalam suatu hubungan perjanjian di internet. 
   ü Adanya Identitas Palsu, seperti yang kita lihat sekarang banyak sekali orang yang memalsukan identitasnya.

    C.    Perilaku Negatif dalam Interpersonal online-raltion.
Hubungan interpersonal adalah suatu hubungan antara diri sendiri dengan orang lain atau hubungan antara satu induvidu dengan individu lain karena adanya ketertarikan, kesamaan dan rasa timbal balik satu sama lain. Sehingga hubungan interpersonal dalam internet dapat diartikan sebagai hubungan yang dijalani seseorang atas dasar ketertarikan dengan media perantara internet. Internet memberikan fasilitas agar manusia mampu terhubung dalam jarak yang sangat jauh sekalipun tidak saling mengenal. Melalui fitur jejaring sosial atau komunitas sosial makan manusia bisa saling mengenal. Seperti facebook, twitter, dan path. Melalui jejaring sosial seperti itulah sesorang dapatr menjumpai sejumlah orang dengan identitas mereka dan biasanya disertai dengan foto diri mereka atau profile picture. Kita juga dapat mengetahui hobby, diamana mereka bekerja, tempat tinggalnya, atau bahkan nomer telefon pribadinya (jika dicantumkan oleh si pemilik account). Sehingga memungkinkan terjadinya ketertarikan satu sama lain.
Namun hubungan yang demikian bukannya tanpa hambatan. Ada sejumlah faktor negatif yang harus dipertimbangkan para pengguna internet bila memiliki hasrat untuk menjalin hubungan serius atau sekedar pertemanan biasa dengan orang lan yang sebelumnya tidak ia kenal di internet. Faktor tersebut adalah :
     1.      Cyber Cheating, atau perselingkuhan yang terjadi di internet dapat terjadi ketika seseorang yang telah memiliki pasangan memiliki hubungan yang dekat pula dengan orang lain. Misalkan seorang istri memiliki akun jejaring sosial dimana mantannya masih terdaftar dalam daftar temanya dan selama ini dia sering chatting dengan kata-kata mesra dan menggoda dengan mantannya itu, maka hal tersebut dapat dikatakan dengan cyber-cheating.

     2.      Cyber Flirting, atau merayu yang dilakukan dalam dunia maya. cyber flirting adalah suatu hal yang umum yang terjadi di jejaring sosial bahkan game. Namun dalam terjadinya banyak terjadi ketidak amanan yang membuatnya dikategorikan sebagai perilaku negatif, contohnya adalah dalam cyber flirting orang bisa menggunakan bahasa yang tidak pantas, ditambah lagi jika dalam terjadinya terdapat kepalsuan identitas maka semakin menjadi perilaku negatif cyber flirting tersebut.

    3.      Identitas Palsu, harus kita ingat bahwa setiap orang memiliki motivasi dan keperluan yang berbeda beda dalam menggunakan internet. Ada yang pure untuk bermain ada pula yang berniat jahat untuk menipu demi keuntungan pribadi. Orang dengan niat seperti inilah yang mungkin akan membuat identitas palsu, dan dengan mudah menjerat siapa saja yang mau percaya padanya.

      4.      Kurang Terjaminnya Komitmen, sekali lagi setiap orang punya tujuan yang berbeda-beda dalam menggunakan internet. Pastikan diri anda untuk siap menerima resiko yang terjadi bila menjalin hubungan di dunia maya. Contohnya jual beli online. Tidak semua situs bonafit dan dapat dipercaya. Susun strategi anda agar tidak terjebak dalam perangkat tindakan tidak terpuji ini.

     5.      Kurang Berlakunya Norma dan Etika, seseorang bebas berkomentar di dunia maya. Komentar yang bernada profokasi atau komentar yang dapat memecah belah persatuan atau bahkan kalimat yang bernada ejekan. Sebagai pengguna internet kita harus bijak dalam menanggapi hal ini. Gunakan internet sebaik mugkin. Jangan lupa juga bahwa dalam dunia maya sekalipun tidak ada batasannya, sudah ada UU ITE yang mengatur perilaku kita.
  • Computer Supported Cooperative Work
CSCW pertama kali digunakan oleh Irene Greif dan Paul M. Cashman pada tahun 1984, pada sebuah workshop yang dihadiri oleh mereka yang tertarik dalam menggunakan teknologi untuk memudahkan pekerjaan mereka. CSCW mengangkat isu seputar bagaimana aktivitas-aktivitas kolaboratif dan koordinasi didalamnya dapat didukung teknologi komputer. Beberapa orang menyamakan CSCW dengan groupware, namun yang lain mengatakan bahwa groupware merujuk kepada wujud nyata dari sistem berbasis komputer, sedangkan CSCW berfokus pada studi mengenai kakas dan teknik dari groupware itu sendiri, termasuk didalamnya efek yang timbul baik secara psikologi maupun sosial.

Daftar pustaka
http://rikanadia.blogspot.co.id/