Kamis, 23 Juni 2016

HUBUNGAN HORMON DAN EMOSI PADA WANITA



HUBUNGAN HORMON DAN EMOSI PADA WANITA
 
Hormon bertindak seperti sebuah kunci yan cocok dengan kunci tertentu atau situs reseptor pada setiap organ misalnya: tiroid mengeluarkan tiroksin dan trodothryonine, kelenjar adrenal mensekresi norepinefrin, epinefrin, kortisol, aldosteron dan DHEA,  pancreas dikaitkan dengan glucagons dan insulin. Kelompok yang paling penting dari hormone bagi wanita ditemukan dalam ovarium yang mengeluarkan estrogen, progesterone dan testosterone merupakan perubahan halus dalam estrogen dan progesterone yang menjadi cirri siklus menstruasi pada wanita dan mempunyai hubungan dengan PMS. Selama paruh wanita pertama siklus menstruasi ada peningkatan estrogen yang mempunyai hubungan kesejahteraan yang ditandai dengan tingkat normal energy, tidur normal, mood ditinggikan, kejelasan berpikir dan kemampuan untuk berkonsentrasi. Estrogen digambarkan sebagai salah satu anti-depresan alami terbaik. Tubuh perempuan menghasilkan 3 jenis estrogen: estrogen (E1), yang dibuat dalam jaringan ovarium, hati dan lemak, 17-Beta Estradiol (E2) merupakan estrogen pramenopause dibuat dalam ovarium dan E3 yang diproduksi oleh plasenta selama kehamilan. Siklus menstruasi yang berkaitan dengan gangguan fisik dan emosional bagi perempuan. Pramestual Syndrome Mood (PMS)  terkait dengan gangguan ditingkat kadar progesterone dalam tubuh karena setiap hormone berurutan dipacu oleh tingkat hormone sebelumnya, kegagalan atau cacat dalam system dapat mengatur panggung untuk pengembangan PMS. Ketika sesuatu dalam kehidupan seornag wanita yaitu kehamilan, trauma dapat mengganggu hipofisis. Ovarium umpan balik, hal itu menyebabkan pasokan Alamo progesterone menurun progesterone rendah menyebabkan gangguan dlam pasokan bahan bakar glukosa ke otak. Otak dalah organ yang paling menuntut bahan bakar dalam tubuh. Penurunan tersebut mempengaruhi kontribusi terhadap atau gejala emosional yang paling umum psikologis PMS yaitu marah, dperesi, ketegangan, kecemasan, kebingungan, dan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi dan penurunan toleransi stress. Hormone estrogen dan progestreron memiliki efek yang kuat pada reseptor serotonin, norepinefrin, dopamine dan endorphine, yang terlibat dalam regulasi suasana hati. Karena setiap gangguan kecil keseimbangan hormone ini dapat berkontribusi untuk gejala-gejala psikologis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar